Pernyataan para Imam dan Ulama mengenai Tasawuf Imam Abu Hanifa ( 81-150 H./ 700-767 M.) Imam Abu Hanifa (r) mengatakan, “Kalau bukan karena dua tahun, celakalah aku. Selama dua tahun aku telah menemani Sayyidina Ja'far ash-Shadiq (a) dan aku mendapatkan ilmu spiritual yang membuatku seorang arif di Jalan ini.” Kitab Ad-Durr al-Mukhtar , vol 1. hal. 43, menyebutkan bahwa Ibn `Abidin berkata, “Abi Ali Dakkak (q), salah seorang wali, menerima tarekatnya dari Abul Qassim an-Nashirabadi (q), yang menerimanya dari asy-Syibli (q), yang menerimanya dari Sariyy as-Saqathi (q), yang menerimanya dari Ma`ruf al-Karkhi (q), yang menerimanya dari Dawud ath-Tha`i (q), yang menerima ilmu baik lahir maupun batin, dari Imam Abu Hanifa (r), yang mendukung Jalan Spiritual Sufi.” Sebelum wafat, sang Imam berkata, “ lawla sanatan lahalaka Nu`man ,” “Kalau bukan karena dua tahun, Nu`man [yakni dirinya sendiri] akan celaka.” Itu adalah dua tahun terakhir...